Belajar? Ya Keluar

Energinya masih berlimpah, bersanding kemauannya yang menjulang.

Gejolak Energi dan Kemauan

Masa kuliah rentang usia 17 hingga 25-an tahun adalah masa-masa seseorang pada usia beranjak remaja akhir dewasa awal, benar-benar laksana mendapat air berlimpah dari sekelilingnya, sementara dia bagai spons yang lahap menyerap air.

Masa-masa penuh energi dan kemauan yang berimbang, sama-sama tinggi. Seseorang yang mengalami masa seperti itu, maka bagi dirinya hanya menimba ilmu sesuai textbook dan kurikulum belajar mengajar saja, tidaklah akan pernah cukup.

Energinya masih berlimpah, bersanding kemauannya yang menjulang. Oleh karenanya, aktif dalam unit-unit aktifitas yang tersedia dalam kampus, bisa menjadi media menyalurkan energi dan belajar menata kemauan dengan rentang optimal kapasitas diri.

Aktif dalam kegiatan seni gamelan dan angklung, misalnya. Terpandang sederhana, ‘hanya’ berkutat sama urusan dan kocek-kocek angklung. Namun, ternyata banyak hal menarik apabila seorang mahasiswa pun mahasiswi memilihnya sebagai kegiatan mengembara pengalaman dan pengetahuan diluar tatanan kurikulum wajib sebagai bagian dari proses belajar.

  • Bagaimana mempelajari nada, melodi, irama gamelan angklung dengan gerak dan tari,
  • Bagaimana disiplin mengikuti arahan konduktor dan tepat waktu selama berbulan-bulan latihan,
  • Bagaimana membangun chemistry dalam teamwork guna mencapai goal, dalam cakupan kerjasama tim,
  • Bagaimana menata panggung, menguji kualitas suara sesuai dengan tata ruangan yang tersedia, termasuk bagaimana menata cahaya agar nanti penampilan memberi ruh mendalam pada setiap adegan,
  • Bagaimana menata urutan melodi sebagai pengiring naskah yang bakal dimainkan oleh rekan sejawat di atas panggung sebagai para pemeran lakon yang dimainkan,
  • Bagaimana membuat para calon penyimak karya bakal tertarik untuk menghadiri, lalu mengapresiasi,
  • Dan lain sebagainya yang berujung pada pembelajaran banyak hal terkait perwujudan gagasan, team work dan profesional.

Juga, dalam perjalanannya si mahasiswa pun mahasiswi bakal belajar pula berkomunikasi, berkolega dan membentuk jejaring, networking.

...yang menyundul langit, menjadi hujan-hujan gagasan.
Haru Biru Strata Satu

Saya dulu pilih unit aktifitas, unitas resmi kampus mahasiswa studi bahasa Inggris, Formasi namanya. Dalam unitas ini unik, setiap ketemu anggota kudu ngomong Inggris.

Pas ngumpul juga gitu, keceplosan ngomong bukan Inggris bisa kena denda atau masuk ‘penjara’ disuruh diam sama baca kamus dalam ruangan kecil selama 5-10an menit.

Juga kegiatan di masjid kampus. Meski pernah diusir dari masjid soalnya pas ada acara ustad ceramah, saya menahan-nahan ketawa pas guyon sama teman karib di sebelah saya, di dalem masjid pas Pak Ustadnya ceramah berapi-api.

Sama unitas himpunan mahasiswa jurusan, keren kegiatannya pernah bantu-bantu acara seminar nasional tentang pewarna makanan dan acara cerdas cermat Kimia untuk siswa SMA nasional yang juaranya adalah siswa-siswi asal propinsi NTT.

Bantu-bantu, karena saya seneng. Apalagi kalo dapat tugas antar jemput snack dan makanan juga minuman teh botol yang sudah bikin bahagia mahasiswa waktu itu. Sekarang malah diminta bahagia sama dokter, cukup minum air putih saja.

Padahal dulu dokter kan mahasiswa juga. Apa karena nggak pernah aktif di unitas ya? Nggak pernah bolongin tutup teh botol pake paku.

Bener, masa mahasiswa strata satu, itu masa-masa penuh haru biru, suka cita, membentuk kenangan nan mendalam. Termasuk, energi dan kemauan yang menyundul langit, menjadi hujan-hujan gagasan.

Oleh karenanya menikmati kegiatan-kegiatan ekskul kampus, bisa melengkapi warna masa-masa pengembaraan ilmu dan pengetahuan.

Oh iya, ada juga unitas tak resmi dalam kampus yang juga terdapat komunitasnya, yaitu;

  • Nasakom; Nasionalisme mahasiswa IPK satu koma.
  • Sama PHMi, Penentram Hati Mahasiswi.

Bahan menginspirasi tulisan, kegiatan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, dalam wadah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Keluarga Besar Bumi Siliwangi (Kabumi), dalam pagelaran Opera Angklung bertajuk Shinta Gundah, bertempat di Teater Tertutup Taman Budaya Dago Tea House Bandung, hari Minggu, 3 Maret 2024.

Cuplikan 1, video rekaman aksi panggung Kabumi UPI Bandung lakon Shinta Gundah

Cuplikan 2, video rekaman aksi panggung Kabumi UPI Bandung lakon Shinta Gundah

Cuplikan 3, video rekaman aksi panggung Kabumi UPI Bandung lakon Shinta Gundah

Telaga Asih, 8 Maret 2024


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sugeng Tindak Pak Yahya

Balada Si Cangkem Asbak