Alam Semesta Dalam KeAgunganNya

...representasi dari teori matematika Himpunan...

Transformasi Dinamis

Perihal fenomena terimani bahwa kelak semua anggota tubuh manusia bakal bertutur tentang apa saja yang telah manusia lakukan semasa hidup mereka di dunia fana.

Lalu, setelah tiupan Sangkakala kedua, hari berbangkit, maka manusia dibangkitkan kembali dalam kondisi utuh, kondisi fisik ideal sekira tinggi 180-an cm, karena tak ada pengaruh gravitasi lagi. Bagi pria, pada bagian kelamin ‘burung’/‘manuk’nya pun punya 'paruh' lagi, punya kuncup/kulup, selayaknya belum pernah khitan/sunat.

Juga adanya Adenosin Triphospat, ATP yang menjadi kuanta-kuanta energi molekuler yang membuat makhluk hidup bisa bermetabolisme hidup, berasal dari energi Yang Maha Satu. Lalu, adanya Wahyu-Wahyu Ilahiah yang tersusun sebagai Kalam-Kalam Ilahiah yang bertutur, bahwa Dia sangat dekat pada tiap manusia, bahkan sedekat urat leher mereka.

Sementara itu, pada waktu yang bersamaan Dia juga tengah berada di SinggasanaNya di langit tertinggi, 'Arsyi, yang SinggasanaNya dipanggul oleh 70 ribu malaikat yang selalu bertasbih padaNya, maka saya punya pikiran bahwa; alam semesta beserta isinya itu adalah representasi dari teori matematika Himpunan (Set Math theory).

Dalam matematika himpunan, ada irisan, ada gabungan, ada tambahan, ada pengurangan dan lain sebagainya. Dalam sistem alam semesta, terdapat Transformasi Dinamis istilah saya. Setiap gerak yang kita lakukan adalah wujud dari sepersekian juta detik perpindahan dalam semesta Himpunan dan itu, yang juga berlaku bagi benda-benda mati di sekeliling manusia.

Obyek utama alam semesta adalah Manusia, menjadi semacam Proyek Maha Jenius Ilahiah, dimana manusia beserta alam semesta yang mendampinginya telah tergurat takdir bagi semuanya, bagi masing-masing individu manusia pun makhluk hidup juga benda-benda di sekeliling mereka, dalam satu Kitab yang Terpelihara, Lauhul Mahfudz.

Kiranya Transformasi Dinamis dalam sistem alam semesta beserta isi ciptaanNya, itu penerapan dari sebagian ilmuNya yg sejauh ini masih termaknai (terbatas dan masih terus berkembang) sebagai bagian dari ilmu, matematika Himpunan, Set Math.

Menarik untuk menyimak dan memaknai satu artikel sains dalam lingkup fisika modern berikut terlampir, perihal kalimat; “...semua sisi alam semesta terisi oleh partikel-partikel subatomik...”Tatanan kalimat pikiran demikian, itu yang saya maksud sebagai terdapatnya mekanisme Transformasi Dinamis dalam sistemNya.

Suatu sistem Ilahiah yang bisa termaknai sebagai berjalannya pola matematika Himpunan, Set Math, yang kelak akan terus berkembang. IlmuNya memang ibarat tinta seluas tujuh samudera, yang bila digunakan untuk menuliskan segala ilmuNya, maka tinta sebanyak itu tak akan bakal pernah cukup.

...menunjukkan keberadaan semesta Paralel itu sendiri...
Seven Heavens

Juga, pada artikel sains tersebut, terdapat ulasan perihal keberadaan Dunia Paralel.

Dalam hal Dunia Paralel/Semesta Paralel/Parallel Universes, terdapat istilah juga Dimensi yang berbeda-beda, maka semua istilah itu bisa termaknai sebagai; keberadaan Langit/Heaven.

Konsep tentang Tujuh Langit, 7 Heavens ada pada semua agama baik agama langit/samawiyah (based on Taurat, Zabur, Injil, Quran) maupun agama bumi/ardhi (Hindu, Budha).

Jika dalam Quran dijelaskan bahwa; 
  • Tuhan menciptakan alam semesta dalam 6 masa. 
  • Alam semesta sebanyak 7 langit yang setiap langit-langit itu mendapat karunia urusannya masing-masing. 
  • Kemudian Dia tinggal di SinggasanaNya, di langit tertinggi, 'Arsy, yang dipanggul oleh 70 ribu malaikat yang semua tunduk patuh dan bertasbih padaNya.
Lalu, apakah Tuhan begitu jauh saat Dia berada pada langit tertinggi, melebihi jarak-jarak ketujuh langit itu?

Ternyata tidak. Karena melalui IlmuNya, Dia saat inipun sedang berada sedekat urat leher setiap kita.

Bahkan, Dia memerintahkan dua malaikat, Kiraman Katibin (fixed, nama warung Rawon Soto Kiroman yang di Sawahan kota Malang itu berasal dari nama malaikat. Termaknai suatu harapan akan sosok malaikat yang menebar cita rasa membahagiakan; Rawon dan Soto).

Kedua malaikat Kiraman Katibin itu berada di bahu kanan dan kiri setiap manusia untuk mencatat setiap amal perbuatan, yang setiap hari pula para malaikat, termasuk Jibril/Gabriel yang memiliki 2, 3, 4 sayap bisa terbang mengangkasa, melaju hingga jutaan kali kecepatan cahaya, menuju SinggasanaNya, yang jaraknya dalam waktu sehari setara dengan 50 ribu tahun.

Mak Wess! (KA Woosh Jakarta-Padalarang ga ada apa apa dibanding kecepatan terbang para malaikat).

Keberadaan 7 Heavens, 7 Langit itu menjelaskan bahwa semesta Pararel itu memang nyata.

Bahkan, ucapan Hamdallah; "Alhamdulillahi rabbil 'alamin" yang sering diucapkan oleh orang muslim sebagai ungkapan bersyukur, itu menunjukkan keberadaan semesta Paralel itu sendiri, karena kalimat tersebut bermakna (dalam Inggris); “All praise is due to God, Lord of the Universe(s)"

'Alamin yang dalam bahasa Indonesia itu diterjemahkan; 'seru sekalian alam', maka dalam bahasa Inggris diterjemahkan; ‘Lord of universe(s)'. 
Universe plus 's' pertanda universe (alam semesta) yang jamak (plural)Sang Penguasa banyak alam semesta.

Quran yang terjemahan bahasa Inggris memang lebih termaknai saintek. Adapun terjemahan bahasa Indonesia lebih kuat dalam pemaknaan filosofi dan sastra.

Selebihnya, memaknai Wahyu-Wahyu Ilahiah yang tergurat mulia sebagai Kalam Ilahiah, mencakup baik filosofi maupun sains, maka keduanya bertujuan untuk mengakui keAgunganNya.

Bahan bacaan menginspirasi tulisan,
Penggalan 1 pokok pikiran menginspirasi tulisan

Penggalan 2 pokok pikiran menginspirasi tulisan

Telaga Asih, 29 Pebruari 2024


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sugeng Tindak Pak Yahya

Balada Si Cangkem Asbak